Unik. Sebuah komunitas keturunan Jawa (Indonesia) Muslim telah menjadi bagian dari masyarakat Bangkok selama kurang lebih 70 tahun. Generasi awal masyarakat kampung Jawa di Bangkok ini datang pada masa perang dunia II, terutama karena tentara Jepang yang membawa mereka untuk dipekerjakan di perkebunan atau proyek Jepang lainnya di masa itu. Kultur Jawa masih terasa di kampung ini, bahkan masjidnya pun diberi nama ‘Jawa Mosque’. Posting berikut adalah artikel yang dimuat di Kaltimpost online tentang kampung Jawa Sathorn, Bangkok.
PENGAJIAN DISEDIAKAN LONTONG, AKAD NIKAH PAKAI BATIK
Menengok Aktivitas Masjid Jawa di Kota Bangkok
Di tengah beragamnya etnis di pusat kota Bangkok, Thailand, ternyata terselip komunitas masyarakat Indonesia keturunan Jawa muslim. Mereka juga memiliki masjid yang diberi nama Masjid Jawa. Bagaimana situasinya? Naufal Widi AR, Bangkok
TAK sulit mencari Masjid Jawa di kota Bangkok. Cukup pergi menuju ke distrik Sathorn, lalu tanyakan ke penduduk setempat di mana letaknya. Lalu dengan menyebut kata “surau” atau “hong lamat muslim”, telunjuk penduduk langsung menunjuk ke sebuah bangunan di Jalan 707 Soi Rangnamkeang, Yanawa. Seperti dengan namanya, Masjid Jawa masih mencerminkan bangunan klasik masjid di tanah Jawa.
Bangunan utamanya berbentuk segiempat ukuran 12 x 12 meter dengan empat pilar di tengah yang menjadi penyangga. Selain sisi arah kiblat, di tiga sisi lainnya terdapat masing-masing tiga pintu kayu. Di luar bangunan utama, terdapat serambi dengan empat pintu yang terbuat dari jeruji besi. Di bagian depan (pengimaman), terdapat sebuah mimbar kayu yang dilengkapi tangga.
Di kanan dan kirinya terdapat dua buah jam lonceng, juga terbuat dari kayu. Sebuah bedug kayu kokoh berdiri di salah satu sudut serambi masjid. Lantas mengapa bernama Masjid Jawa? Masjid itu memang terletak di wilayah yang dikenal dengan kampung Jawa. Penduduknya juga memiliki keturunan darah Jawa. Seperti Abdussamad, bilal Masjid Jawa yang memiliki kakek berasal dari Kendal, sebelah barat kota Semarang, Jawa Tengah.
“Wes salat (sudah salat, Red),” sapa Abdussamad dengan logat khas Thailand begitu mengetahui wartawan koran ini berasal dari Jawa. Kebetulan harian ini datang ketika Abdussamad yang masih memakai sarung baru saja menyelesaikan salat Asar berjamaah. Meski lahir dan dibesarkan di Thailand, dia mengaku mengetahui beberapa kosakata Jawa yang umum digunakan. “Aku wong Jowo ning Thailand (saya orang Jawa yang tinggal di Thailand, Red),” katanya lantas tertawa.
Dia tidak mengetahui persis bagaimana kakeknya yang bernama Muhammad Toyib bisa berada di Bangkok. Namun dari cerita, saat perang dunia kedua, banyak penduduk Jawa yang merantau ke Thailand dan bekerja di perkebunan. Hampir separo dari sekitar seribu penduduk di kampung Jawa, kata dia, memiliki leluhur di tanah Jawa. Meski rata-rata sudah generasi ketiga, kata Abdussamad, beberapa tradisi Jawa masih dilakukan di Masjid Jawa.
Misalnya, pekan depan akan diadakan pengajian Maulid Nabi. Makanan khas disediakan, seperti mi lontong dan sate. “Besok (hari ini, Red) ada acara akad nikah. Wong mantu (pernikahan). Nanti ada yang seperti Jawa, pakai songkok dan batik,” urai pria 43 tahun itu. Tidak hanya itu, jika bulan Ramadan tiba, budaya buka bersama dengan takjil makanan khas juga tersedia.
Menurut Abdussamad, beberapa jajanan disediakan misalnya kue cucur dan es cao. Tentang sejarah Masjid Jawa, Abdussamad lantas menunjukkan prasasti tentang Masjid Jawa yang terletak dinding sebelah kiri bangunan utama. Dari dokumen yang ada disebutkan, masjid ini didirikan antara bulan Juni – September di Era Rathanakosin (Periode Rama V) tahun 2440, di tahun ular atau bertepatan pada Muharam 1326 H.
Masjid ini didirikan oleh orang Jawa dengan luas 14 x 12 asta. Tanahnya merupakan wakaf dari Almarhum Haji Muhammad Shaleh. Akad wakaf tercatat pada 16 Juni 2440 diberikan pada masyarakat muslim pada umumnya. Ameen Mudpongtua, imam Masjid Jawa menjelaskan, masjid itu terbuka bagi siapa saja meski berada di tengah-tengah kampung Jawa.
Bahkan Ameen sendiri merupakan keturunan melayu. “Melayu boleh, Indonesia juga boleh. Dari mana saja,” katanya dalam bahasa Thailand yang diterjemahkan seorang takmir masjid. Ameen yang berusia 74 tahun telah menjadi imam masjid sejak lima tahun silam. Buktinya adalah seorang warga Pakistan Zahoor Ahmed, yang juga ikut menemani perbicangan dengan harian ini.
Mahasiswa tingkat delapan di Islamabad University itu sudah setahun tinggal di Bangkok. “Saya sedang bisnis garmen di Thailand. Saya suka tinggal di sini. Penduduknya ramah-ramah,” katanya. Kegiatan di Masjid Jawa, tidak berbeda dengan masjid pada umumnya. Selain ibadah wajib, seperti salat lima waktu dan salat Jumat, juga ada pengajian dan pembagian zakat.
Setiap hari selepas salat Magrib, giliran anak-anak yang belajar mengaji. “Di sini, semuanya gratis,” kata imam yang hafal Alquran itu. Untuk belajar agama, lanjut Ameen, di depan masjid terdapat sebuah madrasah. Bangunannya berlantai dua dengan ruangan terbuka. Biasanya, waktu belajar dari jam 19.00 hingga 20.00. Pesertanya adalah anak-anak dan remaja.
Selain itu, di seberang jalan, terdapat area pemakaman yang cukup luas dan mampu menampung sekitar seribu makam. “Itu kuburan muslim,” jelas Ameen yang juga pemimpin upacara-upacara keagamaan, seperti memandikan jenazah dan memakamkan. Masjid Jawa memang khas Jawa. Selain bangunan dan beberapa perangkatnya yang identik, rumah-rumah yang ada di sekitarnya juga mirip perkampungan Kauman yang biasanya terletak di sekitar masjid besar di Jawa.
Jarak antar rumah rapat dengan gang yang sempit. Umumnya, rumah memiliki pagar yang cukup tinggi dengan halaman yang cukup luas juga. Selain keturunan Jawa, di perkampungan itu juga terdapat penduduk asli Thailand yang juga muslim. Yang menarik, di perkampungan itu juga tinggal salah satu keluarga besar dari KH Ahmad Dahlan. Dia adalah tokoh pembaharu Islam asal Jogja yang mendirikan Muhammadiyah, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.
Dia adalah Walidah Dahlan yang merupakan anak dari almarhum Irfan Dahlan, anak kelima KH Ahmad Dahlan. Walidah menceritakan, ayahnya yang lahir tahun 1907 sejak muda sudah belajar di luar negeri, yakni di Lahore, Pakistan. Kemudian, Irfan menetap di Bangkok hingga meninggal pada 1967. Di ibu kota Negeri Gajah Putih itu, Irfan berprofesi sebagai guru dan mubaligh.
Dari pernikahannya dengan Zahara, Irfan memiliki sepuluh anak. “Kami bangga menjadi cucu pendiri Muhammadiyah,” kata Walidah yang merupakan anak ke-9. Karena itu, anak-anak Irfan juga mencantumkan nama Dahlan di belakang nama mereka. Meski belum pernah ke tanah leluhurnya di Jawa, dia mengetahui beberapa daerah di kota Jogja. Walidah lantas menyebut rumah sakit PKU Muhammadiyah yang terletak di Jalan Ahmad Dahlan.
Dia berharap, suatu saat nanti bisa sampai ke kota gudeg itu. “Insya Allah bisa ke sana,” harapnya. Tinggal di perkampungan Jawa membuat Walidah juga bisa berbahasa Jawa. Dia mengaku bisa menggunakan kosakata Jawa meski terbatas. Misalnya menyebut amben (tempat tidur) dan dingklik (kursi kecil). Demikian juga dengan beberapa masakan khas seperti sambel goreng dan tumpeng yang diketahuinya. “Ada lagi kata-kata Jawa, duit ora ono (tidak ada uang, Red),” canda ibu dari Elvila itu.(*)
Sumber
- Artikel : http://www.kaltimpost.co.id
- Foto : http://herususetyo.multiply.com, http://www.majelistaklimbangkok.net
How to go there : take BTS and stop at SURASAK station
dody
Jun 18, 2010 @ 19:03:38
saya orang Jawa sudah ada di Siam sejak zamab Majapahit, kerana dlm Negarakertagama, siam adalah salah satu negara sahabat majaphit
nvmbr
Nov 14, 2010 @ 20:49:47
sangat menarik sekali dan banyak membantu saya untuk memahami Thailand krena ketertarikan saya dengan negara tsb, smpat saya juga prohatin dengan keadaan di negara sendiri (Indonesia) , jika pemerintahan (indonesia) bisa bersaing dan mengimbangi potensi warisan keindahan negri sendiri pasti lebih baik.
bluevanilla
Aug 20, 2011 @ 11:37:19
Terima kasih banyak atas tulisan-tulisannya. Sangat informatif dan membantu buat saya, kebetulan saya akan ke Bangkok besok dan ini pengalaman pertama puasa di negeri orang. 🙂 Ngomong-ngomong, hotel saya di Sathorn (Ibis Sathorn), jauh gak ya dari Masjid Jawa ini? Dan kalau boleh tau, mau ke Restoran Usman di Soi 22 Sukhumvit naik apa ya? Masih bingung sama jalan di Thailand. Thanks
syafnee
Aug 22, 2011 @ 12:57:29
maaf telat balas, nih.. 🙂 sudah tiba di Bangkok ? Kalaumau ke Masjid Jawa Sathorn, sebaiknya naik BTS Skytrain dan turun di Stasiun Surasak. Dari situ, masjid tidak jauh lagi (bisa naik ojek atau jalan kaki). Lokasi tepatnya bisa ditanyakan ke petugas BTS atau tukand ojek dekat situ. Tanya bisa begini: “Masjid Chawa (atau surau Chawa), yu ti nai?” (arti ‘yu ti nai’ adalah ‘dimana’).
Kalau nginep di ibis Ngam Duphli, lokasi masjid ini masih jauh. begini kira2 rutenya:
– jalan kaki ke MRT terdekat (stasiun Lumpini)
– naik MRT ke arah HUA LAM PHONG.
– beli token untuk turun di stasiun MRT SI LOM.
– sambung naik BTS (ambil ke arah Wong Wian Yai).
– beli tiket BTS untuk turun di Stasiun Surasak.
– Turun di stasiun Surasak, dan tanya ke petugas di loket ttg masjid Jawa (petugas bisa berbahasa inggris).
Semoga membantu…..
salam.
syafnee
Aug 22, 2011 @ 13:10:04
Oya, tambahan ttg info Usman restaurant. Dari hotel Ibis Soi Ngam Duphli, enaknya naik BTS Skytrain, turun di stasiun Phrom Pong. Dari stasiun bisa jalan kaki menuju Usman di soi 22.
– awal: Naik MRT di Stasiun Lumpini (dekat hotel Ibis)
– akhir: turun di stasiun BTS Skytrin Phrompong
Untuk rute-nya bisa dilihat di: https://papayapokpok.wordpress.com/2011/08/17/new-route-map-bts-skytrain-mrt-brt-airport-rail-link-of-thailand-click-map-to-enlarge-effective-12-aug-2011/
syafnee
Aug 22, 2011 @ 13:11:38
Restoran Usman tutup mulai 26/8 – 5/9, dan buka lagi tgl 6/9.
Ayu
Oct 18, 2011 @ 14:13:59
Waaw, bisa kesini nih besok. Kebetulan hotel saya di daerah Satorn juga. 🙂
Daerah Satorn ini ngga kena banjir kan ya?
syafnee
Oct 19, 2011 @ 22:03:03
sejauh ini belum kena banjir, mba Ayu
agus
Feb 16, 2012 @ 08:43:35
alamatnya Masjid Jawa ini dimana?
Ika
Apr 17, 2012 @ 19:04:35
Assalamu’alaikum.. Salam kenal mas.. Rencananya saya mo ke Bangkok bulan Juli nanti (pas puasa) dan sedang mencari hotel yg dekat dengan mesjid. Kalau mesjid Jawa ini dekat dengan hotel Ibis Satorn tidak ya mas? Apakah mas bisa kasih rekomendasi hotel2 yg dekat dengan mesjid? Mohon infonya, kalau boleh dijapri ke email saya langsung. Terima kasih sebelum dan sesudahnya. Wassalam.. 🙂
– IKA –
Ika
Apr 17, 2012 @ 19:05:12
Assalamu’alaikum.. Salam kenal mas.. Rencananya saya mo ke Bangkok bulan Juli nanti (pas puasa) dan sedang mencari hotel yg dekat dengan mesjid. Kalau mesjid Jawa ini dekat dengan hotel Ibis Satorn tidak ya mas? Apakah mas bisa kasih rekomendasi hotel2 yg dekat dengan mesjid? Mohon infonya, kalau boleh dijapri ke email saya langsung. Terima kasih sebelum dan sesudahnya. Wassalam..
– IKA –
syafnee
Apr 18, 2012 @ 07:17:36
Wa’alaikumsalam.. sudah saya info ke e-mailMba Ika, ya. terimakasih sudah berkunjung.
evi HZ
Aug 08, 2012 @ 10:43:07
Saya akan menginap di Conrad Hotel jl Wireless, dan saya ingin tahu mesjid Jawa. Dari hotel bagaimana caranya ke sana ya?
syafnee
Aug 10, 2012 @ 18:31:24
Ada dua pilihan:
1) naik taxi (dilanjutkan naik ojek ke masjid (masjid masuk ke gangn yg mobil sulit masuk; bisa tapi sulit).
2) naik BTS skytrain dan turun di stasiun SURASAK, dilanjutkan naik ojek ke masjid (masjid masuk ke gang).
– Tips untuk kedua cara ini: minta petugas hotel menuliskan Nama dan alamat masjid di secarikkertas dalam bahasa/tulisa Thai. Lalu tunjukkan ini ke sopir taxi dan sopir ojek.
– Dari Wireless, lokasi masjid sebetulnya tidak terlalu jauh. Kalau mau naik taxi, pilih waktu yg tidak terlalu ramai lalulintas (misal siang hari di luar jam makan siang atau akhir pekan – di luar jam kantoran), karena jalur ke arah masjid adalah jalan yang ramai/sering macet (Jl. Sathorn).
– lihat dulu lokasi relatif tempat mba menginap dengan masjid jawa ini. Search lokasi masjid Jawa di google map dengan memasukkan frase: “Yawa Mosque Bangkok Thailand”.
Semoga ini membantu..
nina rayshong
Aug 15, 2012 @ 20:32:19
assalamualaikum, salam kenal mas, saya tinggal di sukumvit 11, adakah mesjid yg terdekat dr tempat tinggal saya, apakah mesjid indonesia jauh dari sini?
syafnee
Aug 16, 2012 @ 06:31:42
Wa’alaykum salam
– masjid terdekat ada di dalam Sukhumvit 3 (soi Nana Nuea). Bs kesana trus tanya orang disktr situ.
– ke masjid indonesia tdk tll jauh, mgkn sktr 10-15 mnt dr soi 11, naik bts, turun di stas Phloen Chit, turun di selatan (kiri) jalan, trus sambung ojek sktr 25 baht.
Smg berhasil..
yuko
Aug 18, 2012 @ 13:15:35
assalamualaikum, salam kenal mas,saya baru tiga bulan tinggal di thailand tepatnya di Ayutthaya di rojana road. mohon info tempat terdekat untuk sholat Id di sekitar ayyuthaya dimana ? sekalian jam berapa, mohon kalo ada info saya di kabar kabar, wasallam.
syafnee
Aug 18, 2012 @ 22:41:22
wa’alaykum salam. mohon maaf saya tidak tahu tepatnya sholat ied di sekitar Rojana. kalau memungkinkan, ada baiknya ke KBRI Bangkok di Jl Petchaburi utk bertemu dengan saudara2 dari Indonesia. stasiun bts terdekat: stas BTS Ratchatewi. wassalam.
nina rayshong
Aug 18, 2012 @ 14:30:12
mksh mas infonya,,,biasanya sembahyang idul fitri di laksanakan jam berapa ya di bangkok? takut telat, soalnya ini pertama kali saya lebaran disini,,,wasalam.
syafnee
Aug 18, 2012 @ 22:34:49
sholat ied di KBRI hari ahad, tgl 19 Agustus, dimulai jam 7.45 pagi. wassalam.
meita badriah
Oct 06, 2012 @ 20:29:20
Assalamu’alaykum….Insya Allah kami ber 5 akan ke Bangkok !7 Okt-23okt’ 2012. Kami ingin menginap didaerah muslim mgkn didaerah Pratumnam ya…jauhkah dari kampung Jawa ini ya mas? dan menginap 1 malam di Pattaya dan msh mencari hotel, mohon informasinya penginapan yg murah meriah diPatchaburi yg ada restoran HAYATI..Terima kasih..Wassalam.
syafnee
Oct 07, 2012 @ 06:25:22
Wa’alaikum salam wwb. Setahu saya, Pratunam bukan daerah muslim, tp daerah shopping area. Pratunam-Sathorn Tmasjid jawa)agak jauh, skt 7 km, bs ditempuh dg BTS Skytrain (kereta udara). Hmm, kalau daerah ;l. Petchburi yg murah meriah? Yg sy tahu harga THB 1000 atau skt rp. 300rb (lemon seed hotel, liht di websitenya). Coba ya, cari di google map ‘hotel petchburi road bangkok’ atau ‘hotel’ diganti ‘guesthouse. Stlh muncul nama2 hoitel di map, trus dicari detil di web masing2 hotel. Kalau konsep tripnya backpacking/bujet traveling, coba search di internet: guesthouse at soi ngam duphlii. Lokasi agak jauh dr petchburi, tp lbh dkt ke sathorn (masjid jawa). Daerah ini terkenal guesthouse murah (mulai thb 100) dg fasilitas alakadarnya (mirip kos kosan). Cek lokasi2 yg sy sebut td di google map. Smg membantu. Wassalam.
ramadhaini
Nov 25, 2012 @ 09:02:46
Asalamu’alaikum Wr Wb. Salam kenal mas syafnee. Blognya sangat bermanfaat sekali. Saya sudah hampir 3 minggu di bangkok tinggal di kasetsart university, minggu depan minggu terakhir saya. InsyaAllah saya akan ke kampung jawa hari ini. Nice blog.
syafnee
Nov 25, 2012 @ 18:09:39
wa’alaykumsalam wwb. salam kenal juga. alhamdulillah kalau blog ini bermanfaat. lebih bermanfaat lagi kalau disebarkan info tentang blog ini. syukran sudah berkunjung.
TANTY
Jan 31, 2013 @ 09:10:39
saya ingin jalan2 ke thailand bisa infokan penginapan yg dekat masjid dan mudah cari makanan halal dan tentunya strategis…mohon email saya yah makasih
syafnee
Feb 02, 2013 @ 15:00:52
ada, hotel Samran dekat masjid Darul Aman dan dekat KBRI.
samsuri
Feb 27, 2013 @ 21:35:58
Asaalaamu alaikum wr wb
Saya saat ini stay di colimn notel apakah dekat dengan kampong jawa ?
samsuri
Feb 27, 2013 @ 21:36:48
Sorry column hotel
syafnee
Feb 27, 2013 @ 23:32:19
Column Hotel tidak begitu jauh dari Sathorn (lokasi masjid Jawa), sekitar 1 km. kalau mau ke sana bisa naik taksi, atau kombinasi taksi-BTS. tapi paling cepat dan praktis ya naik taksi, asal tidak macet ya 🙂 trims sudah mampir-mampir di sini. semoga membantu. Kalau ada yang perlu ditanyakan lagi, silakan ya…
samsuri
Feb 28, 2013 @ 07:55:13
Assalaamu alaikum warahmatulloh, shobahal khoir ya mas syafnee,thanks untuk bisa balas,saya ingin sekali datang ke mesjid jawa,tapi pagi ini saya harus ke chon buri pattaya,jam 7 move kesana.inysa alloh kita bisa ketemu next time ya.every year aku datang ke bangkok untuk meeting.karena kantor cabang ada di bangkok dan pattaya.semoga alloh swt memberikan kesehatan,kebaikan dan hidup diridhoi alloh swt. Amiin
Salam silaturahmi buat saudaraku semua di kampung jawa. My phone no 08121026636,
syafnee
Feb 28, 2013 @ 08:59:45
wa’alaikum salam. ya, insyaAllah. btw, kantor gerak di bidang apa, mas? pusat di Indonesia dan punya cabang di bangkok dan pattaya? subhanallah, hebat!
amiin..
samsuri
Feb 28, 2013 @ 09:28:51
Pusatnya di jepang tapi group perusahaan ada 2 pabrik di thailand,indonesia banyak suport pekerjaan ke thailand.tempak kita bekerja Bergerak di bidang tool machining, perusahannku suplay barang ke company, toyota, honda, yamaha,mitsubishi dll.ada dua perusahaan group di amata nakorn industrial estate.
Teman di thailand baik dan ramah, lebih senang lagi saya bisa komunikasi dengan saudara seiman mas syafnee.
syafnee
Feb 28, 2013 @ 10:08:39
di bidang otomotif ternyata. banyak teman-teman muslim dari Indonesia yang kerja di Toyota dan ditempatkan di Thailkand (Bangkok). Biasanya mereka tinggal di Chatrium apartment di tepi sungai Chao Phraya. mungkin mas Samsuri bisa juga ketemu mereka kapan2… kan nyambung tuh sesama otomotifer 🙂